Three O’clock in
the afternoon. I find myself freezing in a small Bakso stall somewhere in
Wonosobo. It’s been five minutes and I don’t even give my lovely lunch any
single bite.
Saking lamanya
melamun, saya sempat memperhatikan detail yang ada di mangkuk bakso gambar
ayam. Let’s see…ada tahu, sawi, mie, 3 buah bakso imut dan 2 bakso besar…salah
satunya isi telur puyuh lho..hmm kira-kira yang mana ya .. yang mana ya? #plak.
Well hari ini
luar biasa. Saya bisa mengajar dengan baik. Ehm! Buat yang belum tahu, saya
guru lho #wink wink.
A desperate one K
Kelas saya hampir
selalu chaotic. Beberapa oknum keluar kelas tapa rasa takut, ada yang ‘lupa’
bawa buku tanpa khawatir, dan pada bebas browsing suju di kelas tanpa ketahuan.
Blah.
What on earth! Kamu kan udah dua tahun jadi
guru!!
Hehe. Dua tahun
bagi guru-guru normal sudah cukup untuk membuat mereka surplus wibawa, pokoknya
begitu suara sepatunya terdengar dari luar kelas, seisi kelas langsung
mengheningkan cipta. How cool! Tapi untuk saya, seperempat jam tidak cukup
untuk mengumpulkan rasa percaya diri yang berceceran, halah.
Dua tahun juga
cukup untuk membuat mereka bersahabat dekat dengan rpp, promes, prota, silabus,
dll. Khusus guru Bahasa Inggris: bersahabat dengan BKOF dan genre based
approach :p
Tapi tidak untuk
saya. Maaf BKOF, tapi kamu terlalu baik , silakan cari guru lain untuk kau
dekati kekeke. In fact, saya bahkan lupa singkatan BKOF itu apa .__.
Saya tidak bisa
bohong. Being a primary school teacher is not my dream. Sejak SD saya selalu ingin
traveling atau sekolah di luar negeri. Entah karena kebanyakan minum air tajin
atau apa, waktu kelas 6 SD saya pernah bercita-cita ingin satu sekolah dengan
Prince William di Eton :3
inilah wujud Eton :3 |
Setelah masuk
SMP dan menyadari kalau impian sekolah di Inggris tidak tercapai, cita-cita
saya berubah: ingin mengikuti International Youth Seminar. Sombong beneer.
Padahal Bahasa Inggris aja baru sampai materi family -,-
I want to sit and enjoy falling autumn leaves someday. lovely pic ^^ |
Begituu terus
sampai kuliah. Sekarang impian saya (selain jadi member Girl Band tentunya :p)
adalah mendapatkan beasiswa S2 luar negeri. Kalau tidak S2 ya training 8 bulan
untuk guru gapapa laah. Atau summer camp sebulan juga fine!
But look at me
now, only a primary school teacher….
ONLY A PRIMARY
SCHOOL TEACHER?? Duh beratnya menulis
pernyataan ini. Soon you’ll know why ;)
Sebenarnya tidak
ada yang salah dengan guru, sekolah, apalagi anak-anak. Saya cuma merasa out of place. Atau bahasa gaulnya merasa
wagu. Serius, saya selalu merasa nggak cocok jadi guru. Pada awal-awal
mengajar, yang ada di kepala saya cuma ini: SOMEBODY PLEASE GET ME OUT OF
HERE!!
Dan, inilah
skenario canggih melarikan diri ala saya setahun lalu:
- Saya ingin backpacking ke Singapura lalu mencoba jadi peruntungan disana. Jadi artis misalnya ….atau versi realistisnya jadi guru di sekolah internasional. Terinspirasi dari TOEFL instructor yang jadi guru disana. Tapi gagal karena … aduh ke Jakarta sendirian aja nggak dibolehin sama orang tua! Katanya harus punya suami dulu. Tapi sebelum punya suami saya pengen ke luar negeri dulu. Lingkaran setan -____-‘
- Ke Jepang! Pergi ke Jepang butuh uang, bukan baling-baling bambu. Kalau mengandalkan beasiswa sebenarnya bisa, tapi tidak ada bidang yang cocok. Kalaupun ada, pendaftar harus punya pengalaman minimal delapan tahun mengajar baru bisa daftar. Kalau begini keadaannya, daripada berbuat hal bodoh saya mau numpang kapal ikan yang ke Jepang lalu pura-pura amnesia. Yang penting sampai di Jepang! \^___^/ *desperate*
- Melaksanakan sunah bersejarah…*ehm*
Ini hanya
sebagian kecil, saya masih punya banyak variasi melarikan diri lain. Mulai dari
yang rasa barbeque sampai hot tuna semua sudah saya pikirkan.
But in the end I
have to give up and play my role as a…primary school teacher. Welcome to
reality :D
Anak-anak itu,
mereka tahu betul saya ingin ke luar negeri. Tapi apa tanggapan mereka? Apa
mereka marah? Hehe
Anak-anak itu langsung
minta shakehands, minta peluk,
rebutan ngucapin selamat ulang tahun right after I entered the classroom :D
Wait, padahal
ulang tahun saya sudah seminggu lalu. Daaan apa coba? Mereka SUDAH memberi
ucapan juga minggu lalu >__<
Saya tahu kalau
anak-anak itu unik, tapi hari ini mereka terlihat 10x lipat lebih unik dari
biasanya. Apa mereka lupa? Atau jangan-jangan ini karena efek krim pencerah
muka saya yang manjur B) *dangkal*
Belum selesai
sampai disitu, begitu semuanya duduk tiba-tiba satu per satu anak maju ke depan
dan memberi saya surat :’)
:'') |
Guess whaaat?
Minggu lalu
mereka juga SUDAH memberi saya surat, bahkan ada yang ngasih kado segala :’>
cute pencils from zahra :> |
Minggu lalu
juga, salah satu murid kelas 2 yang bernama Zahra meminta untuk bertemu di
alun-alun, mau dikasih kejutan katanya…hhihi. Mau ngasih kejutan tapi
bilang-bilang >__<
Zahra ini murid
saya yang sifatnya susah dijelaskan dengan satu adjective. Dia lebih sering
terlihat tiduran di kelas, jarang kelihatan sibuk mencatat, menjawab pertanyaan
juga jarang. Tapi entah sejak kapan dia mulai rutin mengirimkan surat-surat
pendek untuk saya setiap pertemuan. Mulai dari tanya nama lengkap, tanggal
lahir, nomer hape, fesbuk, dll.
Yang paling berkesan adalah surat ini:
Bukan, yang ini:
“Miss aku suka
banget baca buku Franklin. Miss Tiwi suka Franklin nggak?” Waktu itu saya jawab
iya. Minggu depannya, beneran, dia ngasih saya fotokopi buku Franklin yang dia
suka :’)
…
Aduh, mata saya
kok berair ya? Kebanyakan sambel nih baksonya. Huh!
Hmm talking
about ‘so sweet’ moment, minggu lalu adalah yang paling berkesan. Kelas 5
mengadakan surprise party untuk saya! :D
(Aneh memang,
padahal beberapa minggu sebelumnya anak laki-laki baru dapat hukuman special
--a)
Hari jum’at
sepulang sekolah saya diinterogasi beberapa anak kelas lima.
Kelas lima:
“Miss, selasa minggu depan ke sekolah nggak?” Hari selasa yang dimaksud adalah
tanggal 18 September, hari lahir saya.
Saya: “Enggak,
miss tiwi insyaAllah cuti mulai hari senin :) ”.
Kelas lima:
“Yaaaaah!!!”
Saya: “Ada apa?”
Kelas lima:
*bisik bisik*
Saya mengamati
‘little meeting’ dadakan itu dengan perasaan geli. Hihi mereka serius banget
sih, saya aja kalau rapat malah bikin ilustrasi di buku.
Rapat selesai
Kelas lima:
“Miss, kita mau bikin surprise buat miss tiwi. Miss tiwi bisanya kapan?”
Wow professional
banget anak-anak sekarang. Mereka minum susu apa sih waktu kecil?
Intinya saya
sepakat bertemu hari sabtu di sekolah jam 12 siang sepulang sekolah.
Wew, seketika
kupu-kupu di perut saya berkeliaran lagi. I’m nervous. Besok pakai baju apa ya?
Hmm perlukah saya berbaju ala Barbie supaya membuat seisi sekolah gempar?
Bagaimanapun saya ingin tampil cantik di acara surprise party pertama :3. Iya, pertama -__-
Hihi, surprise
party nya kaya apa ya? Apakah dirayakan secara sederhana? Pakai kue? Pakai
Badut? Nyewa organ tunggal? Eh, jangan-jangan saya cuma dilempari tepung,
telur, susu, baking powder dan sejenisnya lagi.
Did the surprise
party meet my expectation???
-to be continued-
Wah ibu guru ya .. profesi yang unik bagi beberapa temanku .. (karena mereka guru juga hehe..)
ReplyDeleteEh selamat ulang tahun ya ..
Moga keinginannya bisa tercapai ...
@Angger, thaaanks :)
ReplyDeletesorry for being late to say happy birthday sist, Otanjoubi Omedetou gozaimasu...
ReplyDeleteI still remember about our promise to go to japan together someday :-)
@Nur
ReplyDeleteAAAaaa arigatou gazaimasu ><
Yes, it always linger in my heart. May Allah grant our wishes :)
HI there, I'm having a blog sale, check it out if you have time.
ReplyDeletehttp://purplesnowflake2008.blogspot.com.au/2012/11/blog-sale.html
@Purple snowflake
ReplyDeletesure, thanks :)
Salam kenal.
ReplyDeleteSemoga suatu saat skenario canggihnya bisa dijalankan ya mbak guru.. :)
Aaa mbak Tiwi aku kok malah nangis sih baca ini... Ceritanya asik banget, tapi mengharu biru...
ReplyDelete*ngebayangin berada di posisi mbak tiwi yg disayang banget sama murid2nya... :)
nice pictures :D enjoying reading your blog :D
ReplyDeleteJoin my giveaway here! .
@Dek sifa, Aaaa realyy? u did? aku suka baca catatanmu tentang ayah...very touching :')
ReplyDelete@Ellyzabet, thanks :)
Terima kasih.. ceritanya pasti semua menarik, tapi saya belum sempat baca semua baru sampai pada ingin lari ke Jepang ikut kapal ikan lalu amnesia *hahahahaha* lucu sekali..Mbak fantasinya banyak juga ya..
ReplyDeleteBtw, sayang sekali ya tidak dibolehkan pergi sebelum menikah, padahal petualangan begitu lebih baik single, biar konsentrasi penuh dan tidak harus memikirkan suami yang tertinggal *lol*
@Anonymous,
ReplyDeleteTerimakasih apresiasinya :)
iya saya memang suka aneh fantasinya ^^
justru kalau udah menikah malah lebih asyik travelingnya :) hihihi
salam kenal (btw, siapa ya? --a)
Sama-sama..:)
ReplyDeleteYa aneh tapi lucu..*lol*
Serius? Apanya yang asik? *lol*
Salam kenal kembali juga..kita memang tidak kenal, hanya secara kebetulan saya temukan blognya, karena lucu saya beri komentar. Kalau saya beritahu siapa saya jadi tidak anonymous lagi..just kidding hehehe...nama saya Ulrike. :)
kan bisa traveling bareng suami #eaaa
ReplyDeletealrite then :) nice to meet you ulrike :)
In order to realize a dream, first you must have a dream...dan setelah itu, barulah kita bisa mulai merencanakan step step yg harus kita lakukan untuk mewujudkan mimpi2 tersebut =)
ReplyDelete@Keven
ReplyDeleteso true..thanks :) aku dapat banyak inspirasi juga dari Emotional Flutter